NOTIFINDONESIA.COM - Kalimantan Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan sumber daya alamnya, khususnya batu bara. Sumber daya ini memiliki peran penting dalam industri energi, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
Dalam artikel ini, Sobat Notif Indonesia akan menjelajahi salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Kalimantan Timur, PT Kideco Jaya Agung, yang memiliki peran signifikan dalam industri batu bara di Indonesia.
Kalimantan Timur dikenal memiliki ladang tambang batu bara yang sangat besar di Indonesia. Batu bara adalah salah satu sumber daya alam yang melimpah di daerah ini, dan beberapa wilayah di Kalimantan Timur memiliki ladang tambang batu bara yang luas.
Bahkan, sebuah kabupaten di Kalimantan Timur memiliki ladang tambang batu bara terbesar ketiga di Indonesia, dengan luas mencapai 47.500 hektar.
Perusahaan yang mengoperasikan ladang tambang batu bara terbesar ketiga tersebut adalah PT Kideco Jaya Agung. Perusahaan ini telah berdiri selama sekitar 41 tahun dan memiliki volume produksi yang stabil, mencapai 35 juta ton per tahun.
Berlokasi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, PT Kideco Jaya Agung mengkhususkan diri dalam pengembangan sumber daya alam, terutama batu bara.
Sejarah dan Pertumbuhan Perusahaan:
PT Kideco Jaya Agung mulai beroperasi pada tahun 1982 dan awalnya hanya memproduksi batu bara komersial sekitar 1,2 juta ton.
Melalui perluasan infrastruktur yang berkelanjutan dan peningkatan sistem pertambangan, perusahaan ini mampu mencapai volume produksi yang mengesankan.
Pada Mei 2013, PT Kideco Jaya Agung mencapai volume produksi lebih dari 300 juta ton, menandai pencapaian besar dalam industri tambang batu bara di Indonesia.
Sebelum memulai produksi komersial, perusahaan ini melakukan persiapan yang cermat, termasuk penyelidikan tambang dan uji validitas yang berlangsung selama sekitar sepuluh tahun, dari awal tahun 1980-an hingga awal tahun 1990-an.
Baca Juga: Kulit Berseri dengan Paket Wajah Ayurveda: 6 Herbal Alami untuk Kecantikan Kulit
Pada tahun 1993, mereka memulai produksi batu bara komersial dengan jumlah produksi mencapai 1,2 juta ton.
Artikel Terkait
Kritik Tajam Terhadap Program Makan Gratis Prabowo oleh Eko Kuntadhi dan M Sobary
Mengubah Paradigma: Sukses sebagai Kunci Bergengsi, Bukan Gengsi sebagai Kunci Kesuksesan
Mengungkap Prestasi Terbaik: 5 Universitas Unggulan di Sumatera Utara 2023
Sumber Daya Unggulan: Lima Daerah Penghasil Karet Terbesar di Sumatera Barat 2022, Cek Sekarang!
Diskon iPhone 14 Pro Max: Kesempatan Emas Jelang Peluncuran iPhone 15 Series