Menyikapi Anak Berhadapan dengan Hukum, Serentak BPHN Terjun ke Sekolah Lakukan Hal Ini

NOTIF INDONESIA - Menyikapi kasus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang sering terjadi di tengah masyarakat saat ini.

Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) menilai banyak faktor penyebab.

BPHN menyebut bahwa salah satu faktor penyebab ABH tersebut yakni kurangnya pemahaman dan pembinaan hukum pada anak dibawah umur.

Baca Juga: Roy Keane Kritik Manchester United Bermain Buruk Meskipun Menang Atas Fulham di Piala FA

Atas hal itu, BPHN kini tengah gencar memberikan pemahaman dan pembinaan hukum kepada anak-anak sekolah melalui program 'BPHN Mengasuh' yang digelar secara serentak se-Indonesia dengan mengusung tema mencegah kenakalan dan kriminalitas anak dengan memahami nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Menyikapi ABH saat ini, kami terus berupaya memberikan pemahaman dan pembinaan kepada siswa dan guru di sekolah-sekolah," kata Penyuluh Hukum Kanwil Kemenkumham Jabar, Dra. Elin Rahayu Herlinawati,.M.AP. di kampus SMAN 1 Cileunyi, Senin (20/3/2023).

Sementara itu, dikatakan Elin, ada 5 titik sasaran gelaran yang dilakukan oleh Penyuluh Kemenkumham Jabar.

Baca Juga: Pebulutangkis Syabda Perkasa Meninggal Dunia Karena Kecelakaan, Akan Dimakamkan di Sragen

Selain kelima titik tadi, dikatakan Elin, ada 3 titik lainnya gelaran yang sama di setiap wilayahnya, digelar oleh Organisasi Bantuan Hukum (OBH) yang sudah terakreditasi Kemenkumham.

Selain itu, dikatakan Elin, upaya BPHN Mengasuh tersebut dilandasi atas banyaknya kasus ABH di lingkungan pendidikan.

"Karena keprihatinan Kemenkumham dimana di dunia pendidikan banyak sekali kasus ABH, baik anak sekolah dasar, SMP dan SMA," imbuhnya.

Baca Juga: Erik Ten Hag Konfirmasi Christian Eriksen Akan Kembali Bermain Bersama Manchester United di Bulan April

Lebih lanjut, Elin mengatakan, seperti halnya kasus bullying yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.

"Sehingga atas prilaku tersebut, banyak terjadi ABH, baik dari sisi si korban maupun si pelaku yang sudah tidak bisa dihindari terjadi di setiap sekolah," jelas Elin.