Virus Marburg Menyebar Luas di Afrika, Kemenkes Minta Masyarakat Indonesia Waspada

- Rabu, 29 Maret 2023 | 10:27 WIB
Ilustrasi, Kemenkes bicara kemungkinan masuknya Virus Marburg ke Indonesia setelah menyebar di Afrika (Pixabay/PIRO4D)
Ilustrasi, Kemenkes bicara kemungkinan masuknya Virus Marburg ke Indonesia setelah menyebar di Afrika (Pixabay/PIRO4D)

NOTIF INDONESIA - Virus Marburg yang berawal dari negara Afrika terus menelan korban, Organinasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa virus tersebut sudah menulari 29 orang dan 27 diantaranya meninggal dunia.

Virus Marburg memberikan gejala seperti demam, sakit kepala, diare, muntah-muntah dan pendarahan.

Gejala dari Virus Marburg akan terasa pada hari kelima sampai hari ke tujuh setelah penularan terjadi.

Baca Juga: FIX CAIR! Sri Mulyani Umumkan THR PNS Akan Diberikan Pada Bulan April, Ini Tanggal Resminya

Virus ini mirip dengan Virus Ebola yang menular melalui kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi.

Virus Marburg menular melalui cairan tubuh dari kelalawar Rousettus aegyptiacus, hewan ini belum ditemukan di Indonesia namun kelelawar ini masuk jalur mobilisasinya di Indonesia.

Indonesia sempat melakukan penilaian risiko Virus Marburg pada 20 Februari 2023 lalu, hasilnya bahwa kemungkinan Virus Marburg masuk ke Tanah Air adalah rendah.

Baca Juga: WAJIB DIBACA! Niat Puasa Ramadhan Arab Lengkap Dengan Terjemahan, Dibaca Sebelum Berpuasa

Virus Marburg menurut Dr. Syahril akan sulit diidentifikasi mengingat gejalanya mirip seperti penyakit DBD, malaria dan tifus yang sudah banyak terjadi di Indonesia.

Meskipun Virus Marburg belum memasuki Indonesia, Kementerian Kesehatan mewanti-wanti masyarakat agar tetap waspada dan mengantisipasi adanya Virus tersebut jika masuk ke Tanah Air.

"Kita perlu waspada dan antisipasi terhadap Virus Marburg," kata Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril dalam situs Kemenkes.

Baca Juga: Marcel Sabitzer Cedera, Manchester United Terancam Krisis Pemain Lini Tengah

Saat ini belum terdapat obat atau vaksin untuk mengobati Virus mematikan ini, namun para ahli sudah melakukan uji klinis vaksin untuk Virus Marburg.

"Belum ada obat khusus, pengobatannya hanya bersifat suportif dan simtomatik untuk mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan," ujar dr. Syahril.***

Halaman:

Editor: Muhammad Fachrurozy

Sumber: Kemenkes.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X